07-10-2015, 07:42 AM
MENGATUR ANGGARAN DI
BULAN PUASA
Akhirnya tiba juga bulan Ramadhan yang sudah lama
ditunggu-tunggu. Bagi Anda yang menunaikan ibadah
puasa, irama kehidupan sudah tentu mengalami
perubahan. Misalnya saja, kalau Anda sering makan
keluar, hal itu mungkin berkurang. Namun di sisi lain,
Anda mungkin meningkatkan frekuensi jalan-jalan ke
mal (dengan alasan menunggu buka, begitu kan?).
Nah, kalau gaya hidup berubah, otomatis jumlah
pengeluaran juga akan berubah. Seberapa besar?
Mari kita simak bersama-sama.
Umumnya, ketika bulan puasa, saat-saat yang paling
"beratkan" adalah menjelang buka. Kalau Anda
wanita karier dan bekerja di kantor, biasanya ada tiga
pilihan tindakan: meneruskan pekerjaan di kantor
(kalau memang ada), pulang ke rumah dan
menyiapkan hidangan buka puasa, atau jalan-jalan.
Mal umumnya menjadi tempat menunggu buka
paling favorit. Di sinilah Anda punya sekian waktu di
tempat yang banyak godaan untuk membeli sesuatu.
Bagi ibu rumah tangga, mungkin mal bukan pilihan
utama untuk ngabuburit. Karena bisa jadi Anda
mungkin sedang sibuk menyiapkan hidangan buka
puasa. Tapi bukan berarti tidak ada ibu rumah tangga
yang ke pertokoan, lho. Karena tak sedikit pula yang
bersama keluarganya pergi bersama ke mal untuk
berbuka di sana.
UTAMAKAN YANG PERLU
Nah, saat ngabuburit di mal, pertanyaannya
sederhana: toko mana yang biasnya Anda datangi
pertama kali? Umumnya toko busana dan aksesori.
Betul kan? Itu sebabnya, selama bulan puasa,
pembelian baju dan aksesori di mal-mal bisa
meningkat sampai 2 - 3 kali lipat dibanding bulan-
bulan biasa.
Lho, memangnya enggak boleh? Tentu saja boleh.
Untuk itu, saya akan berikan beberapa tips bagi Anda
agar tetap dapat mengontrol pengeluaran Anda:
1. Bedakan antara "butuh" dan "ingin". Ketika Anda
melihat baju bagus di toko dan Anda tertarik
untuk membeli, coba tanya kepada diri Anda
sendiri, apakah Anda betul-betul memerlukannya?
Kalau ya, beli saja. Tapi kalau tidak, ya, mungkin
saja dalam hal ini Anda cuma "lapar mata".
Karenanya, dulukan membeli barang-barang yang
diperlukan. Baru kemudian, bila memang ada sisa
uang, silakan membeli barang barang yang Anda
inginkan.
2. Kalaupun Anda perlu membeli busana dan
aksesori, sebaiknya fokuskan pada busana dan
aksesori yang memang Anda perlukan dalam
waktu dekat. Misalnya, busana dan aksesori yang
akan Anda pakai saat Hari Raya. Kalau untuk
keperluan tahun depan, toh bisa nanti saja, kan?
KURANGI JUMLAH MENU
Bagaimana dengan makanan? Banyak orang mengira
bahwa ketika bulan puasa, pembelian bahan
makanan jadi berkurang. Kenyataannya tidak. Karena
jumlah makanan yang diperlukan sebetulnya sama
dengan hari biasa. Hanya waktu makannya yang
beda. Malah, saat bulan puasa, ada dorongan untuk
menambah menu, terutama saat berbuka. Umumnya
keluarga di Indonesia menyiapkan menu buka puasa
dengan dua atau tiga macam menu. Contoh, kolak
pisang, bubur sumsum, dan es blewah.
Yang perlu disadari, memasuki bulan puasa, harga-
harga bahan makanan umumnya mulai merambat
naik (sekarang saja sudah terjadi).
Kesimpulannya,
pengeluaran rupiah untuk pembelian bahan makanan
selama bulan puasa tidak berkurang. Malah mungkin
meningkat.
Wah, kalau uangnya ada sih tidak apa-apa. Tapi
bagaimana kalau dana Anda terbatas? Bagaimana
mengatur anggarannya? Ada beberapa hal yang bisa
Anda lakukan.
1. Sajikan menu yang lebih sedikit ketika berbuka
puasa. Memang, itu tergantung dari jumlah
anggota keluarga Anda. Tapi daripada Anda
menyajikan 3 atau 4 menu yang berbeda ketika
berbuka, kenapa Anda tidak menyajikan 1 atau 2
menu saja? Toh untuk berbuka tidak harus makan
sekenyang-kenyangnya. Masih ada waktu saat
makan malam. Mungkin Anda bisa menyajikan
kolak pisang pada saat berbuka puasa hari ini,
bubur sumsum untuk esok, dan es blewah untuk
lusa. Lebih hemat daripada ketiganya dikeluarkan
sekaligus.
2. Ketika membeli bahan makanan, usahakan untuk
tetap mengedepankan semua unsur empat sehat
lima sempurna. Dengan demikian, uang yang
Anda keluarkan untuk membeli bahan makanan
jadi lebih bermanfaat karena mengandung
semua unsur gizi yang diperlukan tubuh.
3. Untuk menyiasati harga-harga yang naik, cobalah
mencari tempat-tempat yang punya harga lebih
murah. Umumnya bisa Anda temukan di tempat-
tempat belanja grosir. Toh pada bulan puasa
Anda pasti lebih cenderung membeli barang
kebutuhan rumah tangga dalam jumlah banyak.
Jadi, sekalian saja berbelanja untuk banyak
kebutuhan sekaligus.
4. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Sumber http://ayohemat.blogspot.in/2010/07/mengatur-anggaran-di-bulan-puasa.html?m=1
BULAN PUASA
Akhirnya tiba juga bulan Ramadhan yang sudah lama
ditunggu-tunggu. Bagi Anda yang menunaikan ibadah
puasa, irama kehidupan sudah tentu mengalami
perubahan. Misalnya saja, kalau Anda sering makan
keluar, hal itu mungkin berkurang. Namun di sisi lain,
Anda mungkin meningkatkan frekuensi jalan-jalan ke
mal (dengan alasan menunggu buka, begitu kan?).
Nah, kalau gaya hidup berubah, otomatis jumlah
pengeluaran juga akan berubah. Seberapa besar?
Mari kita simak bersama-sama.
Umumnya, ketika bulan puasa, saat-saat yang paling
"beratkan" adalah menjelang buka. Kalau Anda
wanita karier dan bekerja di kantor, biasanya ada tiga
pilihan tindakan: meneruskan pekerjaan di kantor
(kalau memang ada), pulang ke rumah dan
menyiapkan hidangan buka puasa, atau jalan-jalan.
Mal umumnya menjadi tempat menunggu buka
paling favorit. Di sinilah Anda punya sekian waktu di
tempat yang banyak godaan untuk membeli sesuatu.
Bagi ibu rumah tangga, mungkin mal bukan pilihan
utama untuk ngabuburit. Karena bisa jadi Anda
mungkin sedang sibuk menyiapkan hidangan buka
puasa. Tapi bukan berarti tidak ada ibu rumah tangga
yang ke pertokoan, lho. Karena tak sedikit pula yang
bersama keluarganya pergi bersama ke mal untuk
berbuka di sana.
UTAMAKAN YANG PERLU
Nah, saat ngabuburit di mal, pertanyaannya
sederhana: toko mana yang biasnya Anda datangi
pertama kali? Umumnya toko busana dan aksesori.
Betul kan? Itu sebabnya, selama bulan puasa,
pembelian baju dan aksesori di mal-mal bisa
meningkat sampai 2 - 3 kali lipat dibanding bulan-
bulan biasa.
Lho, memangnya enggak boleh? Tentu saja boleh.
Untuk itu, saya akan berikan beberapa tips bagi Anda
agar tetap dapat mengontrol pengeluaran Anda:
1. Bedakan antara "butuh" dan "ingin". Ketika Anda
melihat baju bagus di toko dan Anda tertarik
untuk membeli, coba tanya kepada diri Anda
sendiri, apakah Anda betul-betul memerlukannya?
Kalau ya, beli saja. Tapi kalau tidak, ya, mungkin
saja dalam hal ini Anda cuma "lapar mata".
Karenanya, dulukan membeli barang-barang yang
diperlukan. Baru kemudian, bila memang ada sisa
uang, silakan membeli barang barang yang Anda
inginkan.
2. Kalaupun Anda perlu membeli busana dan
aksesori, sebaiknya fokuskan pada busana dan
aksesori yang memang Anda perlukan dalam
waktu dekat. Misalnya, busana dan aksesori yang
akan Anda pakai saat Hari Raya. Kalau untuk
keperluan tahun depan, toh bisa nanti saja, kan?
KURANGI JUMLAH MENU
Bagaimana dengan makanan? Banyak orang mengira
bahwa ketika bulan puasa, pembelian bahan
makanan jadi berkurang. Kenyataannya tidak. Karena
jumlah makanan yang diperlukan sebetulnya sama
dengan hari biasa. Hanya waktu makannya yang
beda. Malah, saat bulan puasa, ada dorongan untuk
menambah menu, terutama saat berbuka. Umumnya
keluarga di Indonesia menyiapkan menu buka puasa
dengan dua atau tiga macam menu. Contoh, kolak
pisang, bubur sumsum, dan es blewah.
Yang perlu disadari, memasuki bulan puasa, harga-
harga bahan makanan umumnya mulai merambat
naik (sekarang saja sudah terjadi).
Kesimpulannya,
pengeluaran rupiah untuk pembelian bahan makanan
selama bulan puasa tidak berkurang. Malah mungkin
meningkat.
Wah, kalau uangnya ada sih tidak apa-apa. Tapi
bagaimana kalau dana Anda terbatas? Bagaimana
mengatur anggarannya? Ada beberapa hal yang bisa
Anda lakukan.
1. Sajikan menu yang lebih sedikit ketika berbuka
puasa. Memang, itu tergantung dari jumlah
anggota keluarga Anda. Tapi daripada Anda
menyajikan 3 atau 4 menu yang berbeda ketika
berbuka, kenapa Anda tidak menyajikan 1 atau 2
menu saja? Toh untuk berbuka tidak harus makan
sekenyang-kenyangnya. Masih ada waktu saat
makan malam. Mungkin Anda bisa menyajikan
kolak pisang pada saat berbuka puasa hari ini,
bubur sumsum untuk esok, dan es blewah untuk
lusa. Lebih hemat daripada ketiganya dikeluarkan
sekaligus.
2. Ketika membeli bahan makanan, usahakan untuk
tetap mengedepankan semua unsur empat sehat
lima sempurna. Dengan demikian, uang yang
Anda keluarkan untuk membeli bahan makanan
jadi lebih bermanfaat karena mengandung
semua unsur gizi yang diperlukan tubuh.
3. Untuk menyiasati harga-harga yang naik, cobalah
mencari tempat-tempat yang punya harga lebih
murah. Umumnya bisa Anda temukan di tempat-
tempat belanja grosir. Toh pada bulan puasa
Anda pasti lebih cenderung membeli barang
kebutuhan rumah tangga dalam jumlah banyak.
Jadi, sekalian saja berbelanja untuk banyak
kebutuhan sekaligus.
4. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Sumber http://ayohemat.blogspot.in/2010/07/mengatur-anggaran-di-bulan-puasa.html?m=1