07-10-2015, 02:46 AM
KUPASBUKU.com
– Puisi adalah salah satu jenis sastra yang bahasa di dalamnya terikat oleh, rima dan irama serta penyusunan bait dan larik. Membaca sebuah puisi akan berbeda dengan membaca sebuah teks cerita. Dalam membaca sebuah puisi tentu kita harus tahu, apa yang harus kita lakukan dalam dalam membaca puisi tersebut. Penjiwaan dan penghayatan dalam membaca puisi juga harus diperhatikan. Kita juga harus memperhatikan laval dan intonasi yang jelas. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersirat.
Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan makna dari puisi yang kita baca sesuai maksud Sang Penyair? Ada beberapa tahapan yang harus di perhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:VOKAL
Adalah hal pertama yang paling urgen dalam membacakan puisi. Suara yang lantang, bersih dan jerni akan sangat berpengaruh dalam mengucapkan sebuah puisi. Vokal mencakupi hal berikut:
Artikulasi: Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi: Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo: Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika: Lemah dan kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi: Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi: Tekanan dan laju kalimat harus diperhatikan
Jeda: Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi, akan sangat membantu mengungkapkan keseluruhan isi puisi
Pernafasan: Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.PENAMPILAN
Adalah faktor lain untuk keberhasilan seseorang dalam membaca puisi. Penampilan ini berkaitan dengan kepribadian atau performance seseorang di atas pentas saat mempersembahkan sebuah puisi. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan serta mengasyikkan (tidak demam panggung). Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penampilan, antara lain:
Gerak: Gerakan seseorang dalam membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi: Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton (Komunikatif)
Ekspresi: Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi: Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Dengan pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.
- See more at: http://www.kupasbuku.com/artikel/cara-membaca-puisi-yang-baik-dan-benar#sthash.dDXnoPuP.dpuf
– Puisi adalah salah satu jenis sastra yang bahasa di dalamnya terikat oleh, rima dan irama serta penyusunan bait dan larik. Membaca sebuah puisi akan berbeda dengan membaca sebuah teks cerita. Dalam membaca sebuah puisi tentu kita harus tahu, apa yang harus kita lakukan dalam dalam membaca puisi tersebut. Penjiwaan dan penghayatan dalam membaca puisi juga harus diperhatikan. Kita juga harus memperhatikan laval dan intonasi yang jelas. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersirat.
Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan makna dari puisi yang kita baca sesuai maksud Sang Penyair? Ada beberapa tahapan yang harus di perhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:VOKAL
Adalah hal pertama yang paling urgen dalam membacakan puisi. Suara yang lantang, bersih dan jerni akan sangat berpengaruh dalam mengucapkan sebuah puisi. Vokal mencakupi hal berikut:
Artikulasi: Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi: Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo: Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika: Lemah dan kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi: Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi: Tekanan dan laju kalimat harus diperhatikan
Jeda: Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi, akan sangat membantu mengungkapkan keseluruhan isi puisi
Pernafasan: Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.PENAMPILAN
Adalah faktor lain untuk keberhasilan seseorang dalam membaca puisi. Penampilan ini berkaitan dengan kepribadian atau performance seseorang di atas pentas saat mempersembahkan sebuah puisi. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa dan meyakinkan serta mengasyikkan (tidak demam panggung). Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan penampilan, antara lain:
Gerak: Gerakan seseorang dalam membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi: Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton (Komunikatif)
Ekspresi: Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi: Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Dengan pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.
- See more at: http://www.kupasbuku.com/artikel/cara-membaca-puisi-yang-baik-dan-benar#sthash.dDXnoPuP.dpuf